Chapter 1
"Pertemuan Tak Terduga"
Matahari sore menyinari taman kota dengan lembut, menciptakan bayangan panjang dari pepohonan yang menjulang tinggi. Viona duduk di bangku taman, matanya sibuk memandangi novel yang dibacanya, namun pikirannya melayang jauh. Di tengah kesibukan kota, taman ini selalu menjadi tempat pelariannya. Suasana yang tenang dan damai membuatnya merasa lebih dekat dengan dirinya sendiri.
Hari itu, Viona tidak menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam sekejap. Ketika sedang asyik membaca, suara yang familiar memanggil namanya. "Viona!" seru Dina, sahabatnya sejak SMA. Viona menoleh dan tersenyum melihat Dina berjalan mendekat bersama seorang pria tampan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Ini Rangga," kata Dina memperkenalkan, "kekasihku."
Viona berdiri dan mengulurkan tangan, "Senang bertemu denganmu, Rangga."
Rangga tersenyum dan menjabat tangan Viona dengan hangat. "Senang bertemu denganmu juga, Viona. Dina sering sekali bercerita tentangmu."
Hari itu mereka bertiga menghabiskan waktu bersama di taman, berbincang-bincang dan tertawa. Viona mulai merasa nyaman dengan kehadiran Rangga, yang ternyata adalah pribadi yang menyenangkan dan mudah bergaul. Mereka berbicara tentang banyak hal, dari hobi hingga impian masing-masing.
Waktu berlalu begitu cepat dan matahari mulai tenggelam. Dina dan Rangga berpamitan, meninggalkan Viona dengan perasaan aneh yang sulit diungkapkan. Ada sesuatu tentang Rangga yang membuat hatinya berdebar, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Malam itu, Viona berbaring di tempat tidurnya, mencoba mengabaikan perasaan yang mulai tumbuh di hatinya. Namun, bayangan senyuman Rangga terus terngiang di benaknya. "Tidak mungkin," pikirnya, "Aku tidak boleh merasakan ini."
Hari-hari berikutnya, perasaan itu semakin sulit ia kendalikan. Setiap kali Dina bercerita tentang Rangga, hati Viona terasa campur aduk. Ia bahagia untuk sahabatnya, namun di sisi lain, ia merasakan cemburu yang tak beralasan. Viona berusaha menghindari pertemuan dengan Rangga, namun takdir sepertinya selalu mempertemukan mereka.
Suatu hari, Dina mengundang Viona untuk makan malam di rumahnya. Tanpa bisa menolak, Viona datang dan mencoba bersikap biasa. Namun, ketika ia melihat Rangga yang sedang membantu Dina di dapur, hatinya kembali bergetar. Sepanjang malam itu, Viona berusaha menahan perasaannya, tersenyum dan tertawa seolah semuanya baik-baik saja.
Namun, Rangga sepertinya menyadari ada yang berbeda dengan Viona. Ia beberapa kali mencuri pandang, mencoba mengerti apa yang sedang terjadi. Viona merasa semakin gelisah dan tidak nyaman, namun ia tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada siapa pun, bahkan kepada dirinya sendiri.