Cinta di Antara Dua Dunia
Sasha Larasati adalah seorang wanita karir yang sukses dengan kehidupan yang terlihat sempurna di luar, tetapi penuh kekosongan di dalam. Dalam perjalanannya menemukan kebahagiaan sejati, ia bertemu dengan Arga, seorang pria yang sudah berkeluarga dan membuat hatinya berdebar kembali. Cerita ini mengikuti perjalanan cinta terlarang mereka, penuh dengan liku-liku emosional, kebahagiaan yang dicuri, ketegangan, konflik moral, dan kecurigaan yang membayangi setiap langkah mereka. Apakah cinta mereka akan bertahan di tengah badai kehidupan yang menghadang?
Tokoh Utama:
- Sasha Larasati: Wanita karir sukses yang penuh ambisi, tetapi merindukan cinta sejati.
- Arga Wijaya: Pria tampan dan kharismatik yang sudah berkeluarga, namun menemukan cinta baru dalam diri Sasha.
- Nina Wijaya: Istri Arga yang mencurigai adanya perselingkuhan dan berjuang mempertahankan keluarganya.
1. Awal Kisah
Sasha Larasati, seorang wanita berusia 32 tahun, dikenal sebagai salah satu eksekutif muda paling cemerlang di perusahaannya. Ia telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mencapai kesuksesan yang ia miliki sekarang. Meski begitu, ada sesuatu yang selalu terasa kurang dalam hidupnya, sebuah kekosongan yang tidak bisa diisi oleh apapun.
Suatu hari, saat sedang menghadiri sebuah konferensi bisnis internasional di Bali, Sasha bertemu dengan Arga Wijaya, seorang pria tampan dengan senyum yang mempesona. Arga adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki karisma yang luar biasa. Dari pertemuan pertama mereka, Sasha merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Arga.
2. Keakraban yang Tumbuh
Setelah konferensi tersebut, Sasha dan Arga terus berkomunikasi. Mereka sering bertemu untuk makan siang atau sekedar minum kopi bersama. Setiap pertemuan membuat mereka semakin dekat. Sasha merasa nyaman dengan Arga, begitu pula sebaliknya. Mereka mulai berbagi cerita tentang kehidupan, pekerjaan, dan impian masing-masing.
Meski Sasha tahu bahwa Arga sudah berkeluarga, ia tidak bisa menahan perasaannya. Di satu sisi, ia merasa bersalah karena menyukai pria yang sudah menikah, tetapi di sisi lain, ia merasa bahagia setiap kali bersama Arga. Perasaan ini semakin kuat dan sulit untuk diabaikan.
3. Ketegangan di Antara Mereka
Hubungan mereka yang awalnya hanya sekedar teman, lambat laun berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam. Suatu malam, setelah menghadiri sebuah acara bisnis, mereka berdua duduk di balkon hotel, menikmati pemandangan laut dan bintang-bintang di langit. Suasana yang tenang dan indah membuat mereka terhanyut dalam percakapan yang lebih pribadi.
Arga mulai membuka diri tentang pernikahannya yang sebenarnya tidak seindah yang terlihat dari luar. Ia merasa terjebak dalam pernikahan yang monoton dan kehilangan cinta yang sesungguhnya. Sasha mendengarkan dengan penuh perhatian dan simpati. Malam itu, tanpa mereka sadari, mereka mulai saling jatuh cinta.
4. Ciuman Pertama
Saat malam semakin larut, Arga dan Sasha merasa semakin dekat. Tanpa disadari, mereka saling mendekat dan ciuman pertama pun terjadi. Ciuman yang lembut namun penuh gairah, mengungkapkan perasaan yang selama ini terpendam. Setelah ciuman itu, mereka berdua merasa bingung dan bimbang dengan perasaan mereka.
Sasha tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah salah, tetapi hatinya tidak bisa berbohong. Arga juga merasa bersalah, tetapi ia tidak bisa menahan perasaannya terhadap Sasha. Mereka berdua terjebak dalam dilema yang sulit.
5. Kembali ke Kehidupan Nyata
Setelah kejadian malam itu, Sasha dan Arga harus kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Sasha kembali ke Jakarta dan melanjutkan pekerjaannya, sementara Arga kembali ke keluarganya. Meski begitu, pikiran mereka selalu kembali ke momen-momen yang mereka habiskan bersama di Bali.
Hubungan mereka tidak berhenti begitu saja. Mereka terus berkomunikasi melalui pesan dan telepon, mengungkapkan kerinduan mereka satu sama lain. Sasha merasa hidupnya menjadi lebih berwarna dengan kehadiran Arga. Namun, di sisi lain, ia juga merasa bersalah karena merusak rumah tangga orang lain.
6. Konflik Batin
Sasha mulai merasakan tekanan dari hubungan ini. Ia tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah salah, tetapi ia juga tidak bisa mengabaikan perasaannya. Ia mencoba untuk menjauh dari Arga, tetapi semakin ia mencoba, semakin ia merindukan Arga. Arga pun merasakan hal yang sama.
Di rumah, Arga mulai menunjukkan perubahan sikap. Ia menjadi lebih sering marah dan mudah tersinggung. Nina, istrinya, mulai curiga dengan perubahan sikap suaminya. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
7. Pertemuan Rahasia
Sasha dan Arga mulai merencanakan pertemuan rahasia. Mereka bertemu di tempat-tempat yang jauh dari keramaian dan berusaha untuk tidak menarik perhatian. Setiap pertemuan semakin memperkuat ikatan di antara mereka. Mereka merasa hidup mereka lebih lengkap ketika bersama.
Meski begitu, Sasha mulai merasa semakin tertekan. Ia merasa seperti berada di dua dunia yang berbeda. Di satu sisi, ia memiliki karir yang sukses dan kehidupan yang teratur. Di sisi lain, ia memiliki cinta terlarang yang membuat hidupnya penuh dengan ketegangan dan kebahagiaan yang dicuri.
8. Kecurigaan Nina
Nina semakin curiga dengan perubahan sikap Arga. Ia merasa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Nina mulai mengamati gerak-gerik Arga dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kecurigaan ini membuat hubungan mereka semakin tegang.
Arga berusaha untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan perasaannya terhadap Sasha di depan Nina. Namun, semakin ia berusaha menyembunyikan, semakin Nina merasa ada sesuatu yang tidak beres. Konflik di antara mereka semakin membesar.
9. Kebahagiaan yang Tercuri
Meski hidup dalam ketegangan dan kecurigaan, Sasha dan Arga tetap berusaha untuk mencuri waktu bersama. Setiap momen yang mereka habiskan bersama adalah kebahagiaan yang tak ternilai. Mereka saling memberikan dukungan dan cinta yang mereka rindukan.
Namun, di balik kebahagiaan itu, mereka selalu dihantui oleh rasa bersalah dan ketakutan. Mereka tahu bahwa hubungan ini tidak akan bertahan selamanya dan akan ada konsekuensi yang harus mereka hadapi.
10. Titik Balik
Pada suatu titik, Sasha mulai merasa lelah dengan situasi ini. Ia tidak ingin terus hidup dalam ketegangan dan kebohongan. Ia mulai berpikir untuk mengakhiri hubungan ini demi kebaikan semua pihak. Namun, perasaan cintanya terhadap Arga membuatnya sulit untuk mengambil keputusan.
Bab 2: "Pilihan yang Sulit"
1. Memori yang Terpendam
Sasha kembali ke kehidupannya yang sibuk di Jakarta. Di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang eksekutif, pikirannya selalu kembali ke Arga. Setiap kali ia melihat pesan atau panggilan dari Arga, hatinya berdebar. Meskipun begitu, ia mencoba untuk fokus pada pekerjaannya dan mengalihkan pikirannya dari Arga.
Namun, setiap kali ia mencoba melupakan Arga, kenangan mereka di Bali kembali menghantuinya. Senyum Arga, sentuhan lembutnya, dan ciuman yang mereka bagikan selalu muncul dalam benaknya. Sasha merasa terjebak dalam pusaran emosi yang sulit ia kendalikan.
2. Kehidupan Arga yang Berubah
Sementara itu, Arga juga mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Hubungannya dengan Nina semakin tegang, dan ia merasa semakin sulit untuk menyembunyikan perasaannya terhadap Sasha. Setiap kali ia bertemu Sasha, ia merasa hidupnya menjadi lebih berwarna, tetapi saat kembali ke rumah, ia merasa tertekan dan bersalah.
Arga mencoba untuk tetap menjalani perannya sebagai suami dan ayah yang baik, tetapi hatinya selalu bersama Sasha. Perasaan ini membuatnya sering merasa bersalah dan bingung. Ia tahu bahwa ia harus membuat pilihan yang sulit, tetapi ia tidak tahu bagaimana caranya.
3. Pertemuan Rahasia yang Berlanjut
Meski menghadapi berbagai tekanan, Sasha dan Arga terus merencanakan pertemuan rahasia mereka. Mereka bertemu di tempat-tempat yang jauh dari pandangan orang lain, seperti restoran kecil di pinggiran kota atau vila pribadi di luar Jakarta. Setiap pertemuan memberikan mereka kebahagiaan yang mereka rindukan.
Pada suatu malam, mereka bertemu di sebuah vila di Puncak. Di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota, mereka merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan mereka. Malam itu, mereka berbagi cerita, tawa, dan tangis. Sasha merasa seperti menemukan bagian dari dirinya yang hilang selama ini.
4. Pengakuan yang Menyakitkan
Di tengah kebahagiaan mereka, Arga merasa perlu untuk berbicara jujur dengan Sasha. Ia tidak ingin terus hidup dalam kebohongan dan ketidakpastian. Dengan hati yang berat, ia mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya. Ia mencintai Sasha, tetapi ia juga tidak bisa meninggalkan keluarganya.
Pengakuan ini membuat Sasha merasa sakit. Ia tahu bahwa hubungan mereka tidak memiliki masa depan yang pasti, tetapi mendengarnya langsung dari Arga membuat hatinya hancur. Ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
5. Kebingungan Sasha
Setelah malam itu, Sasha merasa semakin bingung dengan perasaannya. Ia mencintai Arga, tetapi ia juga tidak ingin terus hidup dalam ketidakpastian dan ketegangan. Ia mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan ini demi kebaikan semua pihak.
Di satu sisi, ia merasa bahwa Arga adalah cinta sejatinya, tetapi di sisi lain, ia tidak ingin menghancurkan rumah tangga orang lain. Sasha merasa terjebak dalam dilema moral yang sulit ia pecahkan. Ia mencoba mencari jawaban dari teman-temannya, tetapi tidak ada yang bisa memberikannya solusi yang memuaskan.
6. Kecurigaan yang Semakin Menguat
Di rumah, Nina semakin curiga dengan perubahan sikap Arga. Ia merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Nina mulai memeriksa ponsel Arga dan mencari tanda-tanda perselingkuhan. Kecurigaannya semakin menguat ketika ia menemukan pesan-pesan dari Sasha.
Nina mulai menyusun rencana untuk mencari tahu lebih banyak tentang hubungan suaminya dengan Sasha. Ia tidak ingin membuat keputusan terburu-buru tanpa bukti yang cukup. Meski begitu, kecurigaan ini membuat hubungan mereka semakin tegang dan penuh konflik.
7. Pertemuan Tak Terduga
Suatu hari, tanpa sengaja, Nina bertemu dengan Sasha di sebuah acara sosial. Nina merasa ada sesuatu yang aneh dengan cara Sasha memandang Arga. Kecurigaannya semakin menguat, dan ia mulai mencari cara untuk mendekati Sasha dan mencari tahu lebih banyak tentangnya.
Nina berusaha untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan kecurigaannya. Ia berbicara dengan Sasha seolah-olah mereka hanya teman biasa. Namun, di dalam hatinya, ia bertekad untuk mencari tahu kebenaran tentang hubungan suaminya dengan Sasha.
8. Ketegangan yang Memuncak
Hubungan antara Arga dan Nina semakin memburuk. Setiap kali Nina mencoba membicarakan masalah mereka, Arga selalu menghindar dan mengalihkan pembicaraan. Ketegangan ini membuat Nina semakin curiga dan merasa tidak nyaman. Ia merasa bahwa suaminya semakin jauh darinya.
Sasha pun merasakan tekanan yang sama. Ia merasa semakin sulit untuk menjalani hubungan ini. Di satu sisi, ia mencintai Arga, tetapi di sisi lain, ia tidak ingin terus hidup dalam ketegangan dan kebohongan. Sasha merasa bahwa ia harus mengambil keputusan yang sulit demi kebaikan semua pihak.
9. Keputusan yang Menyakitkan
Akhirnya, Sasha memutuskan untuk berbicara dengan Arga. Ia merasa bahwa hubungan mereka tidak bisa terus berlanjut seperti ini. Sasha mengajak Arga bertemu di sebuah kafe yang tenang dan jauh dari keramaian. Dengan hati yang berat, ia mengungkapkan keputusannya untuk mengakhiri hubungan mereka.
Arga terkejut dan merasa hancur mendengar keputusan Sasha. Ia tahu bahwa ini adalah keputusan yang sulit, tetapi ia juga tidak bisa menyangkal perasaannya terhadap Sasha. Mereka berdua merasa terluka, tetapi mereka tahu bahwa ini adalah jalan terbaik untuk semua pihak.
10. Akhir yang Tidak Pasti
Setelah pertemuan itu, Sasha merasa lega tetapi juga hancur. Ia tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang benar, tetapi hatinya masih merindukan Arga. Ia mencoba untuk fokus pada pekerjaannya dan melanjutkan hidupnya, tetapi kenangan bersama Arga selalu menghantui.
Arga pun merasa hancur, tetapi ia berusaha untuk kembali ke keluarganya dan memperbaiki hubungannya dengan Nina. Meski begitu, perasaan cintanya terhadap Sasha tidak bisa hilang begitu saja. Mereka berdua harus menjalani hidup mereka masing-masing dengan luka yang mendalam di hati.
Bab 3: "Bayangan Masa Lalu"
1. Luka yang Masih Menganga
Waktu berlalu sejak Sasha dan Arga memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Sasha mencoba melanjutkan hidupnya, tetapi kenangan tentang Arga masih menghantuinya. Setiap sudut kota Jakarta mengingatkannya pada momen-momen indah yang mereka habiskan bersama. Di tempat kerja, ia berusaha mengalihkan perhatiannya dengan menyibukkan diri, tetapi hatinya tetap merasakan kehampaan yang mendalam.
Arga juga merasakan luka yang mendalam. Meski berusaha memperbaiki hubungannya dengan Nina, bayangan Sasha selalu muncul di benaknya. Ia merindukan senyum dan tawa Sasha, serta kehangatan yang mereka bagi. Perasaan bersalah terus menghantui Arga, membuatnya sulit untuk benar-benar fokus pada keluarganya.
2. Upaya Memperbaiki Diri
Sasha memutuskan untuk mengambil liburan singkat dan pergi ke tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Ia memilih sebuah resor di Ubud, Bali, untuk menenangkan pikiran dan mencoba menemukan kedamaian. Di sana, ia mengikuti berbagai kegiatan yang menenangkan seperti yoga dan meditasi. Perlahan-lahan, Sasha mulai merasakan sedikit kedamaian.
Arga, di sisi lain, mencoba lebih fokus pada keluarganya. Ia mengajak Nina dan anak-anak mereka untuk berlibur bersama ke luar negeri. Arga berharap liburan ini bisa memperbaiki hubungan mereka dan mengembalikan kebahagiaan yang hilang. Meski demikian, Arga tetap merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
3. Pertemuan Tak Terduga di Ubud
Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di pasar tradisional Ubud, Sasha melihat sosok yang familiar di kejauhan. Itu adalah Arga. Jantungnya berdebar kencang, dan ia merasa campuran antara kebahagiaan dan ketakutan. Mereka tidak merencanakan untuk bertemu di sini, tetapi takdir sepertinya memiliki rencana lain.
Arga juga terkejut melihat Sasha di tempat yang sama. Perasaan yang selama ini ia coba pendam kembali muncul. Mereka berdua saling pandang dalam kebisuan, merasakan ketegangan yang sama. Tanpa disadari, mereka berjalan mendekat dan akhirnya berbicara.
4. Pembicaraan yang Mengungkapkan Segalanya
Di sebuah kafe kecil yang tenang, Sasha dan Arga duduk berhadapan. Awalnya, percakapan mereka canggung, tetapi perlahan-lahan mereka mulai terbuka. Arga menceritakan bagaimana hidupnya sejak mereka berpisah dan usahanya untuk memperbaiki hubungan dengan Nina. Sasha juga menceritakan kesepiannya dan upayanya untuk menemukan kedamaian.
Mereka berbicara tentang kenangan indah yang mereka bagikan, serta rasa sakit yang mereka alami sejak perpisahan itu. Percakapan ini membuat mereka merasa lebih dekat lagi, tetapi mereka tahu bahwa mereka tidak bisa kembali ke masa lalu. Mereka harus menghadapi kenyataan dan mencari cara untuk melanjutkan hidup mereka masing-masing.
5. Nina yang Mencurigai
Sementara itu, Nina mulai merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres selama liburan mereka. Arga sering terlihat melamun dan tampak terganggu. Kecurigaannya yang dulu sempat mereda kini kembali menguat. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang Arga sembunyikan darinya.
Nina memutuskan untuk lebih waspada dan mengamati gerak-gerik Arga. Ia tidak ingin membuat tuduhan tanpa bukti, tetapi perasaan cemasnya membuatnya sulit untuk tenang. Nina merasa bahwa ia harus mencari tahu kebenaran tentang apa yang terjadi antara Arga dan Sasha.
6. Keputusan Berat Sasha
Setelah pertemuan tak terduga di Ubud, Sasha kembali ke Jakarta dengan perasaan campur aduk. Ia merasa lega bisa berbicara dengan Arga, tetapi juga merasa bingung dengan perasaannya. Sasha tahu bahwa ia harus membuat keputusan yang sulit untuk benar-benar melanjutkan hidupnya.
Sasha memutuskan untuk fokus pada dirinya sendiri dan mencari kebahagiaan di luar hubungan terlarang dengan Arga. Ia mulai lebih aktif dalam kegiatan sosial dan memperluas jaringan pertemanannya. Sasha juga berusaha untuk lebih mendekatkan diri dengan keluarganya, yang selama ini sering ia abaikan karena kesibukan pekerjaan.
7. Arga yang Terjebak
Arga kembali ke rutinitasnya di Jakarta dengan perasaan yang bercampur aduk. Ia merasa bahagia bisa bertemu dengan Sasha, tetapi juga merasa bersalah karena masih mencintai wanita lain selain istrinya. Arga tahu bahwa ia harus membuat pilihan yang sulit untuk menyelamatkan pernikahannya dan menjaga keluarganya tetap utuh.
Di rumah, Arga berusaha lebih keras untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada Nina dan anak-anak mereka. Namun, perasaan cinta dan rindu terhadap Sasha selalu menghantui pikirannya. Arga merasa terjebak dalam situasi yang tidak memiliki jalan keluar yang mudah.
8. Konfrontasi yang Tak Terelakkan
Nina akhirnya memutuskan untuk mengkonfrontasi Arga. Ia tidak bisa lagi menahan kecurigaannya dan ingin mencari tahu kebenaran. Suatu malam, setelah anak-anak tidur, Nina mengajak Arga berbicara. Dengan suara yang tenang tetapi tegas, Nina mengungkapkan perasaannya dan kecurigaannya.
Arga terkejut dengan konfrontasi ini. Ia tahu bahwa ia tidak bisa lagi bersembunyi dan harus menghadapi kenyataan. Arga mencoba menjelaskan situasinya, tetapi Nina merasa bahwa ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ketegangan di antara mereka semakin memuncak.
9. Pilihan Arga
Setelah konfrontasi dengan Nina, Arga merasa bahwa ia harus membuat keputusan yang definitif. Ia tidak ingin terus hidup dalam kebohongan dan ketegangan. Arga menyadari bahwa ia harus memilih antara cintanya kepada Sasha dan tanggung jawabnya terhadap keluarganya.
Arga memutuskan untuk bertemu dengan Sasha sekali lagi. Di pertemuan itu, Arga mengungkapkan perasaannya dan keputusan yang telah ia buat. Ia mencintai Sasha, tetapi ia tidak bisa menghancurkan keluarganya. Arga meminta maaf kepada Sasha dan berjanji untuk tidak menghubunginya lagi demi kebaikan semua pihak.
10. Memulai Kembali
Setelah pertemuan itu, Sasha merasa hancur tetapi juga lega. Ia tahu bahwa ini adalah jalan terbaik untuk mereka berdua. Sasha berusaha untuk melanjutkan hidupnya dan mencari kebahagiaan dengan cara yang lain. Ia fokus pada karirnya dan mencoba menikmati hal-hal kecil dalam hidup.
Arga kembali ke keluarganya dengan tekad untuk memperbaiki hubungan dengan Nina. Ia berusaha lebih keras untuk menunjukkan cintanya dan menjadi suami serta ayah yang lebih baik. Meski perasaan cintanya kepada Sasha tidak bisa hilang begitu saja, Arga berusaha untuk menempatkan keluarganya sebagai prioritas utama.
Bab 4: "Titik Balik"
1. Kesepian yang Mencekam
Sasha berusaha menjalani hari-harinya tanpa Arga, tetapi bayang-bayang masa lalu selalu menghantui. Ia sering terbangun di tengah malam dengan kenangan tentang Arga yang membuat hatinya nyeri. Meski telah berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaan dan aktivitas sosial, kekosongan dalam hatinya tak kunjung hilang.
Di kantornya, Sasha menjadi lebih fokus dan produktif. Rekan-rekannya melihat perubahan ini sebagai hal positif, tetapi mereka tidak tahu bahwa Sasha sedang berjuang melawan perasaan hancur di dalam dirinya. Setiap kali ia merasa lemah, Sasha mengingatkan dirinya bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk semua pihak.
2. Arga yang Berusaha Keras
Arga juga merasakan kekosongan yang sama. Ia berusaha menjadi suami dan ayah yang lebih baik, tetapi perasaan cintanya kepada Sasha tidak bisa hilang begitu saja. Setiap kali ia melihat Nina dan anak-anaknya, Arga merasa bersalah atas perasaannya yang tidak seharusnya.
Arga mulai mengikuti konseling pernikahan bersama Nina untuk memperbaiki hubungan mereka. Konselor mereka membantu Arga dan Nina berkomunikasi lebih baik dan memahami satu sama lain. Meski proses ini tidak mudah, Arga bertekad untuk memberikan yang terbaik demi keluarganya.
3. Sahabat yang Peduli
Sasha memiliki seorang sahabat dekat bernama Maya. Maya selalu ada untuk mendengarkan curahan hati Sasha dan memberikan dukungan. Meski Maya tidak tahu detail tentang hubungan Sasha dengan Arga, ia bisa merasakan bahwa sahabatnya sedang melalui masa sulit.
Suatu hari, Maya mengajak Sasha untuk mengikuti sebuah acara amal di Jakarta. Di acara tersebut, Sasha bertemu dengan banyak orang baru dan merasakan sedikit kebahagiaan. Maya berharap bahwa dengan terlibat dalam kegiatan sosial, Sasha bisa menemukan kembali kebahagiaan dalam hidupnya.
4. Pertemuan dengan Masa Lalu
Sasha tidak pernah menyangka bahwa di acara amal tersebut ia akan bertemu dengan mantan kekasihnya, Adrian. Adrian adalah cinta pertama Sasha saat mereka masih kuliah. Pertemuan ini membawa kembali kenangan manis yang pernah mereka bagi. Adrian, yang sekarang menjadi pengusaha sukses, terlihat bahagia dan lebih dewasa.
Adrian sangat senang bertemu kembali dengan Sasha dan mengajaknya untuk makan malam bersama. Sasha merasa canggung tetapi menerima undangan tersebut. Makan malam itu dipenuhi dengan nostalgia dan tawa. Meski perasaan cintanya terhadap Arga masih ada, Sasha merasa nyaman berada di dekat Adrian.
5. Perjalanan Baru
Seiring berjalannya waktu, Sasha dan Adrian mulai sering bertemu. Adrian selalu membuat Sasha merasa dihargai dan bahagia. Meski demikian, Sasha selalu merasa ada bayang-bayang Arga yang menghalangi perasaannya. Ia merasa bersalah karena masih memikirkan Arga meski telah berusaha membuka hati untuk Adrian.
Adrian, di sisi lain, sangat menghargai kejujuran Sasha. Ia tahu bahwa Sasha sedang melalui masa sulit dan tidak memaksanya untuk segera menjalin hubungan yang serius. Adrian berharap bahwa dengan waktu, Sasha bisa melupakan luka lamanya dan memulai perjalanan baru bersamanya.
6. Konflik di Rumah Arga
Sementara itu, di rumah Arga, ketegangan masih terasa. Meski telah mengikuti konseling pernikahan, Arga dan Nina sering terlibat dalam pertengkaran kecil. Nina merasa bahwa Arga masih menyembunyikan sesuatu darinya, sementara Arga merasa sulit untuk sepenuhnya terbuka tentang perasaannya terhadap Sasha.
Suatu malam, setelah pertengkaran hebat, Arga memutuskan untuk berbicara jujur dengan Nina. Ia mengakui bahwa meski telah berusaha keras, perasaannya terhadap Sasha tidak bisa hilang begitu saja. Nina merasa terluka dan bingung harus bagaimana. Ia mencintai Arga, tetapi tidak tahu apakah bisa menerima kenyataan ini.
7. Keputusan Nina
Setelah berbicara dengan Arga, Nina memutuskan untuk mengambil waktu untuk dirinya sendiri. Ia pergi mengunjungi orang tuanya di luar kota untuk mencari ketenangan dan berpikir. Nina merasa bahwa ia butuh waktu untuk merenung dan memutuskan apa yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.
Di rumah orang tuanya, Nina mendapatkan dukungan emosional yang ia butuhkan. Ia berbicara dengan ibunya tentang perasaannya dan dilema yang dihadapinya. Ibunya, yang bijaksana, memberikan nasihat untuk mendengarkan hati dan pikiran dengan seksama sebelum membuat keputusan.
8. Arga yang Mencoba Bertahan
Selama Nina pergi, Arga merasakan kesepian yang mendalam. Ia merindukan kehadiran Nina dan anak-anak mereka. Arga mencoba merenungkan segala kesalahannya dan berpikir tentang bagaimana ia bisa memperbaiki segalanya. Ia tahu bahwa ini adalah ujian terbesar dalam hidupnya, dan ia tidak ingin kehilangan keluarganya.
Arga menghabiskan waktu dengan anak-anaknya, mencoba menjadi ayah yang lebih baik. Ia berharap bahwa dengan menunjukkan kasih sayang dan perhatian lebih kepada mereka, ia bisa memperbaiki hubungan dengan Nina saat ia kembali.
9. Pertemuan Kembali
Setelah beberapa minggu, Nina kembali ke rumah. Ia merasa lebih tenang dan siap untuk berbicara dengan Arga. Mereka duduk bersama di ruang tamu dan berbicara dengan hati yang terbuka. Nina mengungkapkan perasaannya dan ketakutannya, sementara Arga menjelaskan kesalahannya dan permintaan maafnya.
Mereka berdua sepakat untuk memberikan satu sama lain kesempatan kedua. Meski perjalanan ini tidak akan mudah, mereka berdua berkomitmen untuk memperbaiki hubungan mereka dan memberikan yang terbaik untuk keluarga mereka. Arga berjanji untuk fokus pada keluarganya dan melupakan masa lalunya dengan Sasha.
10. Awal Baru
Sasha, yang sekarang semakin dekat dengan Adrian, merasa bahwa ia harus membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Meski perasaannya terhadap Arga tidak bisa hilang begitu saja, ia tahu bahwa ia harus melanjutkan hidupnya. Sasha memutuskan untuk memberikan kesempatan pada hubungan barunya dengan Adrian.
Adrian, yang sangat mencintai Sasha, berjanji untuk selalu mendukung dan membuatnya bahagia. Mereka berdua mulai merencanakan masa depan bersama dengan penuh harapan dan cinta. Sasha merasa bahwa ini adalah awal baru dalam hidupnya, dan ia siap untuk menjalani perjalanan ini bersama Adrian.
Bab 5 Ongoing...